Sukses Di Tanganmu
Oleh Khairul
Azan, Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD
GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga
mereka
mengubah diri mereka sendiri”
Q.S.
Ar-Ra’d:11
Ada pertanyaan menarik
yang dilontarkan seorang sahabat. Pertanyaannya mengarah pada dua hal yaitu
nasib dan takdir. Pertanyaannya kurang lebih berbunyi “apakah nasib dan takdir
itu bisa dirubah?”. Menurut saya secara pribadi nasib itu bisa dirubah
sementara takdir itu tidak. Mengapa demikian, karena nasib itu adalah
konsekuensi yang harus diterima seseorang akibat suatu pilihan. Nasib baik
terjadi ketika kita memilih untuk melakukan sesuatu yang terbaik. Begitu juga
sebaliknya nasib tidak baik akan terjadi ketika kita memilih untuk tidak
berbuat sesuatu yang terbaik. Sebagai contoh katika kita memilih untuk
mengendarai kendaraan dalam keadaan mengantuk dan terjadi kecelakaan itu adalah
nasib, kita dan harus menerima atas pilihan yang telah kita tetapkan. Begitu
juga dengan seorang miskin yang ingin kaya. Ia akan bisa menjadi kaya ketika ia
giat dalam berusaha dan bekerja.
Sementara itu, berbeda
dengan takdir. Takdir tidak bisa dirubah. Ia merupakan ketentuan Tuhan yang tak
bisa diganggu gugat. Sebagai contoh kita terlahir sebagai seorang laki-laki
atau perempuan, kita terlahir dari keluarga kaya atau miskin, kapan kita lahir
dan mati, itu adalah takdir Tuhan.
Dengan demikian dapat
dipahami bahwa nasib itu bisa dirubah karena berasal dari pilihan manusia.
Sedangkan takdir itu tidak bisa dirubah karena berasal dari ketentuan Tuhan
sang pemilik alam semesta. Lalu muncul pertanyaan “apakah sukses itu adalah
bagian dari nasib atau takdir?”. Tentunya sukses adalah bagian dari nasib. Oleh
karena itu sesuatu yang keliru kiranya jika ada yang mengatakan ketika melihat
orang lain sukses itu adalah takdir Tuhan. Padahal itu adalah nasib atas apa
yang dilakukan.
Saudaraku hidup itu
adalah pilihan. Mau kekiri atau kenan. Segala sesuatu ada konsekuensinya.
Ketika kita memilih untuk kalah maka selamanya kita akan kalah. Tetapi ketika
kita memilih untuk menang maka kemenangan akan menghampiri kita. sesuatu yang
bijaksana ketika kita maksimal dalam berusaha. Ingat sebuah pepatah mengatakan
“apa yang kita tanam itulah yang kita petik”. Tidak perlu berburuk sangka
kepada Tuhan namun tetaplah berusaha dengan segenap kekuatan. Tidak perlu iri
dengan apa yang orang lain dapatkan tetapi manfaatkan peluang yang Tuhan
telah berikan. Tidak perlu meratapi nasib buruk sendiri melainkan buatlah pilihan
yang terbaik saat ini. Apa yang dipilih saat ini itu adalah gambaran tentang
kesuksesanmu dikemudian hari.
Tidak ada komentar