Hidup Seperti Bunglon
Oleh Khairul Azan, Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten
Bengkalis
Manusia terlahir dengan
segenap potensi yang ada di dalam diri. Dengan potensi tersebut manusia bisa
menjadi penakluk dunia dan menjadi hamba yang taat kepada-Nya. Potensi yang ada
di dalam diri menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya yang telah
Tuhan ciptakan. Oleh karena itu bersyukurlah atas apa yang dimiliki dan
teruslah mengembangkan diri dalam menebar manfaat bagi orang banyak. Hiduplah
seperti Bunglon. Ya, Bunglon. Ia adalah adalah salah satu ciptaan Tuhan yang
banyak mengandung nilai kebaikan bagi manusia yang mau berfikir. Bunglon adalah
sejenis reptil yang bisa hidup dimana saja.
Berbicara Bunglon pasti
sebagian orang berfikiran negatif. Dimana seringkali stigma negatif tersebut
mengarah pada orang yang tidak punya pendirian tetap dan tidak bisa dipercaya.
Tapi sebenarnya tidaklah demikian. Tergantung cara kita menilainya. Karena
apapun yang Tuhan ciptakan dibalik kelemahan pasti ada kenggulan. Keunggulan
itu akan kita temukan ketika melihat dan menilai dari sudut pandang positif dan
selalu belajar dari kesalahan. Ada banyak pembelajaran bagi diri dari seokor
Bunglon yang kita amati. Diantaranya adalah : Kemampuan berdaptasi dan
memanfaatkan kelebihan secara tepat guna.
Kamampuan
beradaptasi
Salah satu kelebihan
Bunglon adalah kemampuannya dalam merubah warna kulit yang bisa disesuaikan
dengan lingkungan sekitarnya. Kelebihan ini jugalah yang sering dianalogikan
oleh orang lain terhadap sifat seseorang. Tapi dibalik itu semua, pelajaran
yang bisa kita ambil adalah kemampuan beradaptasi. Berdaptasi adalah bagian
dari eksistensi manusia bisa hidup tenang dan rukun di lingkungan sosial yang
beragam, baik dari sisi agama, sifat, suku, dan budaya. Ada istilah yang sering
kita dengar “dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung”.
Kemampuan Bunglon
dalam merubah diri bukanlah dengan tujuan untuk membohongi namun lebih kepada
bagaimana ia bisa menjaga diri dari lingkungan sekitarnya. Disamping itu,
kemampuan merubah diri yang dilakukan oleh seekor Bunglon bukanlah menunjukkan
bahwa ia tidak punya prinsip. Justru sebaliknya, Bunlon adalah makhluk yang
berprinsip. Lihatlah, ketika ia merubah warna kulitnya tetapi tidak merubah
prinsip dan identitasnya menjadi kadal tetapi ia tetaplah sebagai seekor Bunglon.
Begitu juga dengan kehidupan kita, karena apa yang terjadi dan ada dilingkungan
kita belum tentu semuanya sesuai dengan kita, namun kita harus menyesuaikannya
agar hidup tidak tersiksa. Oleh karena kemampuan untuk beradaptasi itu
sangatlah penting dalam menjalani kehidupan, karena orang yang bisa bertahan
hidup dilingkungannya bukanlah orang yang memiliki kekuatan tapi sejauh mana
mampu beradaptasi itulah yang menentukan, tapi ingat jangan sampai hilang
identitas dan prinsip hidup tak dijadikan prioritas.
Memanfaatkan
kelebihan secara tepat guna
Seperti penjelasan di
atas salah satu kelebihan Bunglon adalah kemampuannya dalam merubah diri. Bisa
dibayangkan bukan jika manusia dibekali kemampuan seperti itu apa yang akan
kita lakukan, apakah menggunakannya untuk berbuat sesuatu yang negatif atau sebaliknya.
Semua tergantung pada kita masing-masing. Tapi paling tidak belajarlah dari
seekor Bunglon.
Meski dibekali dengan kemampuan seperti itu namun ia tidak
menggunakan untuk sesuatu yang bisa melanggar kodratnya. Bahkan ketika ia
merubah warnanya lingkunganpun tidak merasa terganggu. Begitulah seharusnya
dalam kehidupan kita. Ketika kita dibekali kelebihan janganlah berbuat
kerusakan dari keunggulan yang kita miliki. Sebaliknya kelebihan digunakan
untuk bagaimana orang lain merasakan manfaatnya dan kitapun menjadi manusia
yang berguna, berguna bagi diri sendiri dan berguna bagi orang lain.
Tidak ada komentar