METODE KHUSUS PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM
Setiap guru
atau pun dosen penting menggunakan berbagai metode atau menggunakan variasi
metode dalam proses pembelajaran. Hal ini, membuat peserta didik tidak merasa
bosan dalam proses pembelajaran, serta peserta didik yang memiliki gaya belajar
yang berbeda sehingga dapat menyerap pelajaran dengan baik apabila menggunakan
variasi metode dalam proses pembelajaran, dan setiap peserta didik memiliki
kecerdasan yang berbeda-beda. Menurut Howard Gardner bahwa kecerdasan
seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa,
kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik,
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapresonal, dan kecerdasan naturalis.
Oleh karena itu setiap guru atau dosen pendidikan agama Islam (PAI) hendaknya
memahami dan menguasai berbagai macam metode sehingga dapat menggunakan variasi
metode dalam proses pembelajaran.
Selain
menggunakan berbagai variasi metode dalam proses pembelajaran, penerapan alat
atau media juga sangat penting dalam pembelajaran agama Islam karena dapat
membatu memperjelas materi. Misalnya pada mata pelajaran fikih, materi haji dan
umrah, maka guru mengajak siswa keluar ruangan menuju miniatur Ka’bah yang
diletakan di depan atau di samping halaman sekolah. Hal ini, dapat menghasilkan
pemahaman siswa yang sangat kuat dan lama ingat.
Seorang guru juga
harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam pemilihan metode khusus pendidikan
agama Islam yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran, beberapa prinsipnya
adalah :
1.
Tujuan.
2.
Materi.
3.
Alat
peraga yang tersedia.
4.
Kemampuan
berpikir peserta belajar.
5.
Kemampuan
guru menguasai metode.
Dalam pemilihan
metode seorang guru juga harus melihat jenjang pendidikan. Karena setiap
jenjang pendidikan memiliki perbedaan umur dan kematangan berfikir yang
berbeda-beda baik dalam jenjang pendidikan dasar, menengah bahkan tingkat atas.
Maka pemilihan metode yang diterapkan kepada mereka akan berbeda disesuikan
dengan jenjang pendidikan mereka.
Siswa Sekolah
Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) sederajat, penerapan metode yang cocok
untuk anak berumur 6 tahun sampai 12 tahun yaitu menggunakan metode hafalan.
Karena memiliki memori sangat baik untuk menerima hafalan dengan cepat, memori
mereka masih kosong dari informasi lain, dan anak-anak sejak dini sudah
dibiasakan menggunakan otak kanan yang khusus berfungsi menghafal.
Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah sederajat, penerapan metode
yang cocok untuk anak remaja atau sudah akil balig, sudah mulai
menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangannya yaitu
menggunkan metode demonstrasi dan praktik. Selain mereka mengetahui makna
ataupun pengetahuan tentang suatu ilmu dan mereka dapat mempraktikan dalam
kehidupannya.
Sekolah
Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah sederajat, penerapan metode yang cocok
untuk anak yang sudah memasuki usia dewasa sudah siap menggunkan semua jenis
metode, mulai dari menggunkan metode yang sederhana hingga menggunakan metode
yang kompleks dalam proses pembelajaran. Dan Mahasiswa di Perguruan tinggi, Dosen
dapat menerapkan metode variatif dalam berbagai macam materi perkuliahan.
Di dalam buku
ini membahas dua metode khusus, pertama mengenai metode khusus
pendidikan agama Islam dan kedua mengenai metode khusus pembelajaran
agama Islam. Antara pendidikan dan pembelajaran dalam agama Islam dibedakan
dalam penggunaan metode dalam proses pembelajaran.
Pertama, macam-macam metode khusus pendidikan agama Islam adalah (1)
metode keteladanan, guru hendaknya memberikan contoh yang baik kepada peserat
didik agar peserta didik dapat meniru dan melaksanakannya. (2) metode nasehat (Mau’izah),
dapat melembutkan hati serta mendorong untuk beramal. (3) metode hukuman,
tindakan yang diberikan kepada peserta didik sebagai akibat pelanggaran atau
perbuatan menyakiti orang lain yang telah dilakukannya. (4) metode janji dan
ancaman (Targhib dan Tarhib), Targhib ialah suatu janji
yang memberikan kesenangan dan kenikmatan sebagai balasan perbuatan baik
seseorang adapun tarhib ialah ancaman karena dosa atau kesalahan yang dilakukan
seseorang. (5) metode perbandingan, cara membandingkan suatu masalah yang
mengandung dua hal yang baik dan yang buruk.
Kedua, macam-macam metode khusus pembelajaran agama Islam adalah (1)
Metode Perumpamaan, (2) Metode qiyas, (3) Metode Simbol, (4) Metode Kiasan, (5)
Metode Hafalan, (6) Metode Praktik, (7) Metode Demonstrasi, (8) Metode Bermain
Peran, (9) Metode Resitasi (Pemberian Tugas), (10) Metode Pengamatan
(Temuan/Inquiry), (11) Metode Eksperimen, (12) Metode Pemecahan Masalah.
Metode khusus
pendidikan agama Islam dan metode khusus pembelajaran agama Islam, keduanya
memiliki dasar dari Al-Qur’an. Dan macam-macam kedua metode ini juga dijelaskan
bagaimana mengaplikasikan peggunaan metode dalam proses pembelajaran selain itu
terdapat kelebihan dan kekurangan saat metode diterapkan dalam proses
pembelajaran baik pada macam-macam metode khusus pendidikan agama Islam ataupun
pada macam-macam metode khusus pembelajaran agama Islam.
Sebagai pendidik harus mengetahui kemampuan atau gaya belajar peserta didiknya, karena hal ini sangat penting di perhatikan agar siswa dapat memahami pembelajaran dengan baik. Terdapat tiga gaya belajar, Pertama, gaya belajar audio (mendengar). Gaya belajar audio mereka lebih cocok menggunakan metode ceramah, tanya jawab, metode diskusi dan hafalan. Kedua, gaya visual (melihat). Gaya belajar ini mereka lebih cocok menggunakan metode demonstrasi disertai gambar baik gambar diam atau hidup. Ketiga, gaya kinestetik (praktik). Gaya belajar kinestetik lebih cocok menggunakan metode eksperimen, metode demonstrasi, metode praktik, metode bermain peran, metode simulasi dan metode karyawisata.
Kritik
Buku Metode
khusus pendidikan dan pembelajaran agama Islam karangan Dr. Syukuri, ini dapat menjadi pegangan untuk guru ataupun calon guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menerapkan metode khusus proses pembelajaran
PAI. Terdapat lima metode khusus pendidikan agama Islam dan dua belas metode
khusus pembelajaran agama Islam yang diterangkan dalam buku ini.
Dalam buku ini
sudah sangat bagus memberikan macam-macam metode baik dalam metode khusus
pendidikan agama Islam ataupu metode khusus pembelajaran agama Islam, tetapi
metode yang diberikan atau dijelaskan dalam buku masih tergolong metode yang
lama atau yang sering dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Buku ini dijelaskan berbagai macam metode yang tergolong metode lama atau
yang sering dilakukan oleh guru PAI, alangkah baiknya metode yang diberikan
lebih terbaru dan kekinian dengan mengikuti perkembangan zaman.
Contoh metode
yang terbaru dan kekinian diantaranya Mind Meping, Discoverry Learning, dan jika
dikaitkan dengan kondisi sekarang yaitu adanya Covid-19, proses pembelajaran
dilaksanakan dengan jarak jauh, jadi dapat digunakan metode pembelajaran berupa
project based learning, daring method, luring method, home visit method,
blended learning.
Tidak ada komentar