Ilmu Pengetahuan Dalam Islam, Seru gak Ya ?
Oleh Safira Ruhama, Prodi PAI Unisma Bekasi
Berbicara tentang ilmu
pengetahuan dalam Islam memiliki keistimewaan dan keunikan khas yang berbeda
secara esensial dengan ilmu-ilmu yang dikembangkan di Barat, baik dalam segi
sumber, landasan, sarana juga metodologinya. Jadi dalam Islam, ilmu pengetahuan
cakupan ilmunya sangat luas, tidak hanya menyangkut persoalan-persoalan ukhrowi
saja, namun juga terkait dengan permasalahan duniawi.
Ilmu pengetahuan memiliki landasan yang kokoh melalui al-Qur’an dan As-sunnah sumbernya dari alam fisik dan alam metafisik tampak melalui akal, indra, dan heart/hati. Jadi nampak sangat jelas sejak awal kelahirannya, Islam sudah memberikan penghargaan yang begitu besar kepada ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan memiliki landasan yang kokoh melalui al-Qur’an dan As-sunnah sumbernya dari alam fisik dan alam metafisik tampak melalui akal, indra, dan heart/hati. Jadi nampak sangat jelas sejak awal kelahirannya, Islam sudah memberikan penghargaan yang begitu besar kepada ilmu pengetahuan.
Sudah kita ketahui bersama
Surat Al-Alaq (Iqra’) termasuk ayat Al Qur’an pertama yang diturunkan,
ayat makiyyah, terdiri dari 19 ayat, 93 kalimat dan 280 huruf.
Dalam Surat Al-Alaq dapatlah kita lihat suatu gambaran yang hidup mengenai suatu peristiwa terbesar yang pernah terjadi pada sejarah manusia, yaitu pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Jibril untuk pertama kali di Gua Hiro’ dan penerimaan wahyu yang pertama setelah Nabi berusia 40 tahun.
Dalam Surat Al-Alaq dapatlah kita lihat suatu gambaran yang hidup mengenai suatu peristiwa terbesar yang pernah terjadi pada sejarah manusia, yaitu pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Jibril untuk pertama kali di Gua Hiro’ dan penerimaan wahyu yang pertama setelah Nabi berusia 40 tahun.
Menurut bacaan sejarah yang
pernah saya baca tentang segmen pertama Surat Al-Alaq mengarahkan Nabi
Muhammad SAW kepada Allah agar beliau berkomunikasi dengan Allah dan beliau
dengan nama Allah membaca ayat -ayat Alquran yang diterima melalui malaikat
Jibril (bukan membaca tulisan di atas kertas sebab Nabi adalah Ummie, tidak
pandai baca tuli).
Sebab dari Allah asal mula segala Makhluk dan kepadaNya pula semua akan kembali. Jadi wahyu pertama itu juga mengingatkan bahwa Allah telah memuliakan atau menjunjung tinggi martabat manusia melalui Iqra’ (bacalah!). Oleh karenanya kalau kita tarik ulang sejarah tentang ayat pertama yang Allah turunkan. Disana terdapat makna rahasia dibalik kata Iqra’ tersebut.
Sebab dari Allah asal mula segala Makhluk dan kepadaNya pula semua akan kembali. Jadi wahyu pertama itu juga mengingatkan bahwa Allah telah memuliakan atau menjunjung tinggi martabat manusia melalui Iqra’ (bacalah!). Oleh karenanya kalau kita tarik ulang sejarah tentang ayat pertama yang Allah turunkan. Disana terdapat makna rahasia dibalik kata Iqra’ tersebut.
Di sinilah memiliki arti
bahwa dengan proses belajar mengajar manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan
dan dengan ilmu pengetahuan ini manusia dapat mengetahui rahasia alam semesta
yang sangat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup.
Sementara manusia itu dijadikan oleh Allah dari segumpal darah yang melekat dirahim ibu. Perlu kita ketahui bersama Surat Al-Alaq ayat 1-5 diturunkan sewaktu Rasulullah SAW berkhalwat di Gua Hiro dan ketika itu beliau berusia 40 tahun. Ayat ini termasuk ayat-ayat pertama yang diturunkan sekaligus merupakan tanda pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah.
Sementara manusia itu dijadikan oleh Allah dari segumpal darah yang melekat dirahim ibu. Perlu kita ketahui bersama Surat Al-Alaq ayat 1-5 diturunkan sewaktu Rasulullah SAW berkhalwat di Gua Hiro dan ketika itu beliau berusia 40 tahun. Ayat ini termasuk ayat-ayat pertama yang diturunkan sekaligus merupakan tanda pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah.
Tidak cukup sampai disini,
ayat-ayat pertama yang Allah turunkan mengandung pengertian bahwa untuk
menguasai segala macam ilmu pengetahuan seseorang harus pandai dalam membaca.
Dalam membaca itu harus didahului dengan menyebut nama Tuhan yakni dengan membaca
“BasmAllah” terlebih dahulu dan juga kita harus ingat akan kekuasaan
yang dimiliki-Nya sehingga ilmu yang diperoleh dari membaca akan menambah
dekatnya hubungan manusia dengan khaliqNya.
Jadi sebenarnya ilmu pengetahuan dalam islam itu asyik. Islam bukan menjadi penghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Tidak sedikit ayat Alquran dan Hadits yang mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Lantas tumbuhlah pertanyaan baru “bagaimana ilmu pengetahuan Islam seiring perkembangan zaman ini, apakah masih tetap asyik?”
Jadi sebenarnya ilmu pengetahuan dalam islam itu asyik. Islam bukan menjadi penghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Tidak sedikit ayat Alquran dan Hadits yang mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Lantas tumbuhlah pertanyaan baru “bagaimana ilmu pengetahuan Islam seiring perkembangan zaman ini, apakah masih tetap asyik?”
Problematika tebesar yang
dihadapi umat Islam di era modern adalah redupnya etos keilmuan
di kalangan umat Islam dan munculnya dunia Barat sebagai penguasa ilmu
pengetahuan dan teknologi. Problematika pertama adalah rendahnya etos keilmuan
menjadikan umat Islam “terisolir/terhenti” cuma-cuma dari dunia keilmuan
internasional. Kondisi ini sangat menyedihkan dan ironis bukan? Karena
di era klasik selama kurang lebih beberapa abad yang lalu umat Islam menjadi
kiblat dan berada pada garda terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Problematika kedua adalah munculnya dunia Barat sebagai penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa persoalan serius karena pengembangan ilmu dan teknologi di Barat bercorak sekuler sehingga memunculkan ekses negatif seperti rusaknya tatanan keluarga, pergaulan bebas, penyalahgunaan obat terlarang, materialisme, hedonisme, individualisme, konsumerisme dan sekularisme.
Problematika kedua adalah munculnya dunia Barat sebagai penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa persoalan serius karena pengembangan ilmu dan teknologi di Barat bercorak sekuler sehingga memunculkan ekses negatif seperti rusaknya tatanan keluarga, pergaulan bebas, penyalahgunaan obat terlarang, materialisme, hedonisme, individualisme, konsumerisme dan sekularisme.
Padahal realitanya menurut
sejarah yang pernah saya baca, Baghdad menjadi Ibukota ilmu pengetahuan dalam imperium
Islam. Selain menjadi ibu kota Baghdad juga menjadi pusat kumpulnya para
illmuan, peneliti dan filosof. Kesadaran para ilmuan muslim yang bersumber dari
Alquran dan Hadits memicu pencapaian terbesar dalam ilmu pengetahuan juga
menjadi sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Perangai lain yang diajarkan oleh Al- Qur’an dan Hadits kepada kaum muslim adalah keterbukaan fikiran yang memungkinkan mereka mendapatkan ilmu pengetahuan dari peradaban lain tanpa prasangka. Jadi ilmu pengetahuan dalam Islam itu luas, asyik tidak monoton. Dan yang paling terkenal di sana saat itu adalah terungkapnya rahasia alam semesta yang Allah ciptakan.
Perangai lain yang diajarkan oleh Al- Qur’an dan Hadits kepada kaum muslim adalah keterbukaan fikiran yang memungkinkan mereka mendapatkan ilmu pengetahuan dari peradaban lain tanpa prasangka. Jadi ilmu pengetahuan dalam Islam itu luas, asyik tidak monoton. Dan yang paling terkenal di sana saat itu adalah terungkapnya rahasia alam semesta yang Allah ciptakan.
Hebatnya, karya-karya kaum
muslim sangat spektakuler dan mengagumkan serta mempunyai andil yang sangat
besar dalam percobaan, penelitian, pengamatan, ataupun perhitungan. Contohnya, aljabar
dan trigonometri adalah temuan pakar matematika muslim.
Sistem desimal yang sekarang digunakan di seluruh dunia dikembangkan oleh ahli matematika muslim. sistem desimal yang sekarang digunakan di seluruh dunia dikembangkan oleh ahli matematika muslim.
Sistem desimal yang sekarang digunakan di seluruh dunia dikembangkan oleh ahli matematika muslim. sistem desimal yang sekarang digunakan di seluruh dunia dikembangkan oleh ahli matematika muslim.
Sejumlah prestasi kaum
muslimin yang paling memukau adalah di bidang kedokteran pada saat orang Eropa
menganggap penyakit disebabkan oleh roh jahat. Pengamatan para dokter muslim
terhadap anatomi manusia sangatlah tepat sehingga hasilnya dijadikan sebagai
buku-buku rujukan di sekolah-sekolah kedokteran Eropa selama lebih beberapa
abad silam.
Dokter muslim mengukur denyut nadi pasien ketika sedang memeriksa mereka, dan ini dilakukan berabad-abad sebelum orang Eropa. Serta para dokter muslim juga menemukan penyebab kerusakan penglihatan dan melakukan operasi katarak yang berhasil beberapa abad sebelum Eropa. Warisan ilmu pengetahuan Islam menjadi sumber pencerahan Eropa.
Dokter muslim mengukur denyut nadi pasien ketika sedang memeriksa mereka, dan ini dilakukan berabad-abad sebelum orang Eropa. Serta para dokter muslim juga menemukan penyebab kerusakan penglihatan dan melakukan operasi katarak yang berhasil beberapa abad sebelum Eropa. Warisan ilmu pengetahuan Islam menjadi sumber pencerahan Eropa.
Ternyata Ilmuan muslim juga
menemukan sejumlah penemuan-penemuan yang sangat penting dalam bidang optik dan
cahaya. Orang yang pertama yang meggambarkan anatomi mata dengan sangat
terperinci adalah ahli optik muslim yaitu Ibnu Al-Haitsam. Tidak hanya
itu, penelitiannya yang diakui dalam bidang lensa membuka jalan bagi penemuan
kamera.
Luar biasa sangat menakjubkan bukan?disini, sudah yakinkan? Bahwa ilmu pengetahuan dalam islam menurut al-qur’an dan sejarah sangat mengasyikkan. Seandainya kita mengamati dan memperhatikan dua fenomina di atas, maka sudah selayaknya umat Islam berikhtiar menata diri untuk menghidupkan kembali etos keilmuan sebagaimana pernah dialami di era klasik dengan harapan mampu menyaingi dominasi Barat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hayuq kita bergegas!
Luar biasa sangat menakjubkan bukan?disini, sudah yakinkan? Bahwa ilmu pengetahuan dalam islam menurut al-qur’an dan sejarah sangat mengasyikkan. Seandainya kita mengamati dan memperhatikan dua fenomina di atas, maka sudah selayaknya umat Islam berikhtiar menata diri untuk menghidupkan kembali etos keilmuan sebagaimana pernah dialami di era klasik dengan harapan mampu menyaingi dominasi Barat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hayuq kita bergegas!
Dalam buku yang pernah saya baca disana mengupas
tentang rahasia di balik kata Iqra’ yang diyakini oleh Prof. Nasaruddin Umar dapat mengembangkan kejayaan ilmu pengetahuan islam seperti dahulu.
Diantaranya hemat beliau ada 4 : How to read, How to learn, How to
understand, dan How to meditate. Mari kita kupas satu per satu. Kata Iqra’
yang pertama mempunyai nilai how to read.
Jadi kita membaca Al-Qur’an dari ayat satu pada ayat berikutnya, dari surat satu sampai surat berikutnya, dan dari satu juz menuju juz berikutnya. Akan tetapi jika kita hanya pada target pencapaian membaca saja, maka kita akan hanya berada pada level kata iqra’ satu sedangkan kita masih harus naik pada tingkat level kata Iqra’ yang kedua.
Jadi kita membaca Al-Qur’an dari ayat satu pada ayat berikutnya, dari surat satu sampai surat berikutnya, dan dari satu juz menuju juz berikutnya. Akan tetapi jika kita hanya pada target pencapaian membaca saja, maka kita akan hanya berada pada level kata iqra’ satu sedangkan kita masih harus naik pada tingkat level kata Iqra’ yang kedua.
Masuk pada kata Iqra’ yang kedua mempunyai nilai how to learn. Maksudnya kita bukan hanya dituntut untuk sekedar membaca, namun kita dituntut untuk mempelajari lebih dalam lagi terkait ulum/ilmu-ilmu dalam Al-Qur’an yang ada di dalamnya.
Apa saja itu? baik
berupa asbabun nuzul, nasikh mansukh, tajwid, makiyyah
madaniyyah dan ilmu lainnya yang berkaitan dengan Al-Qur’an. Akan tetapi
sangat disayangkan sekali, realitanya kebanyakan dari orang Islam terhenti pada
level kedua ini, sehingga mereka sering terjebak salah memaknai slogan “kembali
kepada Al-Qur’an dan Hadist”. Padahal kita masih harus naik pada level ketiga.
Selanjutnya level kata Iqra’ yang ketiga
mempunyai nilai how to understand. Artinya disini, bagaiman kita
memahami isi kandungat Al-Qur’an. dan kata Iqra’ disini mempunyai makna
“ayat”. Yang mana ayat ini adalah keseluruhan. Kita sebagai manusia adalah
ayat, tumbuhan, hewan, benda-benda, bumi, bahkan seluruh alam raya ini selain
Allah adalah ayat. Dan didalam kata Iqra’ yang ketiga ini mempunyai peran atas emosional
dan intelektual.
Pada level inilah sedang dikuasai orang-orang non-Islam Barat. Seperti ilmu Teknologi, Biologi, Psikologi, dan Sosiologi. Maka jangan heran jika mereka menstir peradaban dunia saat ini. Tapi tenang saja, kita masih bisa mengalahkan mereka, bagaimana caranya? Kita harus sampai pada puncaknya, level keempat kata Iqra’.
Pada level inilah sedang dikuasai orang-orang non-Islam Barat. Seperti ilmu Teknologi, Biologi, Psikologi, dan Sosiologi. Maka jangan heran jika mereka menstir peradaban dunia saat ini. Tapi tenang saja, kita masih bisa mengalahkan mereka, bagaimana caranya? Kita harus sampai pada puncaknya, level keempat kata Iqra’.
Naik pada puncak terakhir level kata Iqra’
yang mempunyai nilai how to meditate. Maksudnya disini adalah refleksi
perenungan yang mendalam tentang makna ayat yang mana tidak hanya emosional
dan intelektual saja yang dilibatkan akan tetapi kita juga harus mampu
melibatkan spiritual. Yang mana didalamnya itu bersua cinta-kasih yang
teramat dalam sehingga menganggap bahwa tidak ada sedikitpun ayat Allah yang
sia-sia.
Kita ketahui bersamabahwa level paling puncak tertinggi inilah yang dahulunya dipegang oleh ilmuan Islam. seperti Ibnu Rusydi yang ternyata apabila pagi beliau adalah seorang kadi lalu siang hari nya beliau menjadi seorang filsuf dan bahkan ternyata pada malam hari beliau adalah seorang sufi. MasyaAllah, sungguh luar biasa.
Kita ketahui bersamabahwa level paling puncak tertinggi inilah yang dahulunya dipegang oleh ilmuan Islam. seperti Ibnu Rusydi yang ternyata apabila pagi beliau adalah seorang kadi lalu siang hari nya beliau menjadi seorang filsuf dan bahkan ternyata pada malam hari beliau adalah seorang sufi. MasyaAllah, sungguh luar biasa.
Pada akhirnya, level kata iqra’
yang keempat ini menghantarkan kita utuk menjadi pribadi yang luas
kelilmuaannya, bagai mengarungi samudera, tiada batasannya namun tetap
bersandar pada Sang Maha Kokoh. Dan perlu kita ketahui bersama bahwasanya Dalam
Islam cakupan ilmu pengetahuan sangat luas dan sangat asyik jika kita
mengarunginya dan Al-Qur’an juga sejarah telah membuktikan bahwasanya ilmu
pengetahuan sangatlah besar pengaruhnya dan menjadi prasyarat untuk kebangkitan
Islam.
Islam adalah agama yang melek huruf karena telah jelas bahwa wahyu pertama kali adalah kata Iqra’ bukan shalat, zakat, puasa ataupun haji. “Islam The religion of literacy” dimanapun Islam berada selalu mengajarkan orang untuk membaca. dan kita harus bisa mengaplikasikannya dengan emosional, intelektual dan spiritual. Dengan sebab itu kita optimis bahwa Islam mampu menjadi pemegang kekuasaan dunia dan akhirat. Sebagai mana dalam hadist : “Barangsiapa yang menginginkan dunia maka dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat maka dengan ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya maka dengan ilmu”.
Islam adalah agama yang melek huruf karena telah jelas bahwa wahyu pertama kali adalah kata Iqra’ bukan shalat, zakat, puasa ataupun haji. “Islam The religion of literacy” dimanapun Islam berada selalu mengajarkan orang untuk membaca. dan kita harus bisa mengaplikasikannya dengan emosional, intelektual dan spiritual. Dengan sebab itu kita optimis bahwa Islam mampu menjadi pemegang kekuasaan dunia dan akhirat. Sebagai mana dalam hadist : “Barangsiapa yang menginginkan dunia maka dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat maka dengan ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya maka dengan ilmu”.
Tidak ada komentar